Blog  

Dugaan Perbudakan Modern: Korban Asal Langkat Tertipu Iming-Iming Pekerjaan di Luar Negeri

Ilustrasi gambar perbudakan modern

Langkat, Sumatera Utara — Seorang warga Pangkalan Susu diduga menjadi korban praktik perbudakan modern setelah menerima tawaran kerja di luar negeri dengan janji gaji besar dan pekerjaan ringan. Awalnya, korban bekerja sebagai buruh bangunan dan menerima penghasilan minim yang tidak cukup untuk menutupi biaya pengobatan karena sakit, sehingga terpaksa berhutang.

Korban kemudian mendapat tawaran dari seorang teman untuk bekerja di luar negeri. Ia diperkenalkan kepada seorang agen yang menjanjikan pekerjaan ringan sebagai operator komputer dengan gaji tinggi. Meski mendapat peringatan dari keluarga, korban tetap memilih berangkat setelah dijanjikan akan ditempatkan di Singapura sebagai petugas pasar malam dengan bayaran SGD 60 per pekan.

banner 325x300

Sebelum berangkat, seluruh biaya perjalanan, konsumsi, dan dokumen ditanggung oleh sang agen. Korban bahkan menerima uang tunai sebesar Rp 2 juta sebagai “uang saku.” Setelah tiba, korban mengaku kepada keluarga ditempatkan di penampungan selama dua minggu.

Dalam perkembangan selanjutnya, korban beberapa kali meminta uang kepada keluarga untuk makan karena kehabisan bekal. Tekanan keluarga akhirnya mendorong korban mengaku bahwa ia telah ditipu dan sebenarnya berada di Bangkok, bukan Singapura. Korban juga mengungkapkan bahwa ia diancam agar tidak menceritakan keadaan sebenarnya.

Ponsel korban dilaporkan disadap, makanan dibatasi, dan ia bersama sekitar 30 orang lainnya dari Batam tidak diperbolehkan keluar dari gedung tempat mereka bekerja. Salah satu rekannya yang mengungkap lokasi penampungan kabarnya dipindahkan dan hingga kini tidak diketahui keberadaannya.

Para korban dipekerjakan tanpa akses ke dunia luar dan bahkan tidak lagi melihat sinar matahari sejak berada di lokasi kerja. Kasus ini juga melibatkan korban dari negara lain, bukan hanya dari Indonesia.

Penelusuran lebih lanjut sedang dilakukan untuk memastikan kondisi para korban serta mengusut tuntas keterlibatan agen terkait.

banner 325x300
error: Content is protected !!