Pangkalan Susu – Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap isu krisis iklim dan perlindungan lingkungan, sebuah acara peluncuran buku dan modul digelar pada Rabu (13/11), di Kantor Desa Sei Siur, Kecamatan Pangkalan Susu.
Acara ini menghadirkan tiga peluncuran utama yang saling mendukung isu krisis iklim dan pembangunan berkelanjutan. Pertama, peluncuran “Buku Penelitian Dampak Krisis Iklim dan Perkawinan Anak”, sebuah karya yang menyoroti dampak nyata perubahan iklim terhadap kehidupan sosial, khususnya meningkatnya angka perkawinan anak akibat ketidakstabilan ekonomi dan ekologi.
Selain itu, turut diluncurkan “Modul Perlindungan Hutan Sumatera Utara”, yang berfungsi sebagai panduan edukasi masyarakat untuk melindungi kawasan hutan dari ancaman deforestasi dan alih fungsi lahan. Modul ini dibuat untuk memperkuat pemahaman masyarakat lokal agar lebih berdaya dalam menjaga kelestarian hutannya.
Tak kalah penting, “Peta Jalan Energi Sumatera Utara” juga menjadi salah satu bagian yang diperkenalkan kepada publik. Dokumen ini memuat strategi transisi energi yang berfokus pada energi bersih dan terbarukan, dengan harapan bisa menjadi referensi utama bagi pemerintah daerah dan komunitas.
Dalam sesi terakhir, buku dan modul yang diluncurkan dibagikan kepada masyarakat yang hadir, termasuk perangkat desa, kelompok perempuan, kelompok tani hutan, Kepala UPTD KPH Stabat, dan Kabid Dinas Lingkungan Hidup Langkat. Pembagian ini diharapkan mampu mendorong lahirnya langkah-langkah nyata di tingkat akar rumput untuk menangani krisis iklim dan persoalan sosial lainnya. Acara ini sekaligus menjadi simbol dari kolaborasi antara masyarakat dan organisasi masyarakat sipil yang terus berupaya memperjuangkan keadilan lingkungan di Sumatera Utara.
