Berita  

Pesisir Pantai Timur Sumut Terancam Pukat Trol dan Penambangan Pasir Laut, NGO Bangun Konsolidasi

Konsolidasi NGO Lingkungan di salah satu warung kopi di Kota Medan

Medan – Wilayah pesisir pantai timur Sumatra Utara (Sumut) terancam dengan adanya pukat trol dan penambangan pasir laut. Karena hal itu, Non-Governmental Organization (NGO) Lingkungan bangun konsolidasi untuk investigasi. Sabtu, (11/01/25).

Aktivitas penambangan pasir yang tidak terkendali telah menyebabkan abrasi pantai yang signifikan, mengancam permukiman penduduk dan infrastruktur pesisir. Hilangnya ekosistem mangrove akibat aktivitas tambang pasir telah mengurangi kemampuan wilayah pesisir dalam meredam gelombang dan badai, meningkatkan kerentanan terhadap dampak perubahan iklim.

banner 325x300
Konsolidasi NGO Lingkungan di salah satu warung kopi di Kota Medan

Dewi Hairani, Manajer Program Yayasan Srikandi Lestari, melihat pengambilan sumber daya laut melalui penggunaan alat berat mengarah pada degradasi lingkungan yang parah.

“Dampak langsungnya antara lain kerusakan terumbu karang, pengikisan pantai, serta berkurangnya kualitas air dan habitat laut,” ujar Dewi.

Dirinya juga mengingat adanya peraturan mengenai perlindungan dalam mengelola sumber daya alam, tertuang pada Undang-Undang (UU) No 32 Tahun 2009, dan pemakaian pukat trol, pukat cantrang, serta penambangan pasir laut, tidak ramah lingkungan.

“Pengawasan dan regulasi yang ketat diperlukan untuk menjaga keberlanjutan sumber daya ikan,” Pungkasnya.

Konsolidasi ini dihadiri Yayasan Srikandi Lestari, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi Sumut), Green Justice Indonesia, Ketua Kelompok Nelayan Sergai dan Anggota DPRD Kabupaten Sergai. (Kry)

banner 325x300
error: Content is protected !!