Langkat – Yayasan Srikandi Lestari saat ini sedang giat giat nya melakukan penyadaran, pelatihan dan Pembentukan komunitas Pembela Hutan, upaya yg di lakukan oleh mereka adalah salah satu bentuk upaya agar Masyarakat pinggir hutan lebih perduli pada lingkungan nya dan mampu melawan para pelaku perusak hutan tanpa harus bertindak anarkis, tindakan tindakan Non Litigasi adalah upaya awal yang harus di lakukan, hal ini di lakukan agar para pelindung Hutan tdk terjebak dalam tindakan Anarkis yang membuat mereka bisa di Pidana.
Yayasan Srikandi Lestari juga memberikan pelatihan tentang Hak Azasi Manusia karena Hak atas lingkungan juga merupakan HAM, dalam pelatihan ini Hukban Sitorus SH menjadi Narasumber, beliau juga memaparkan bagaimana pengalaman nya dalam menangani kasus Ilham Mahmudi dan Taufik, berdasarkan pengalaman tersebut maka Warga pinggir hutan yang mau melakukan rehabilitasi hutan nya jangan lagi berbuat main hakim sendiri, laporkan segala kegiatan perambahan alih fungsi hutan maupun Illegal loging ke pihak yg berwajib lalu kawal kasus nya agar benar benar di tangani hal ini yg di tekan kan oleh Hukban Sitorus pada Kelompok Pembela Hutan yg di Desa Sei Siur Pangkalan Susu Kabupaten Langkat.
Pembentukan Kelompok Perempuan Pembela Hutan juga di hadiri Oleh Bapak Muhamad Arifin Syamsudin, beliau juga memberikan penguatan dan penyadaran pada warga nya, untuk melakukan tindakan tindakan penyelamatan lingkungan agar kita terhindar dari Bencana, saya akan mendukung sepenuh nya untuk kegiatan kegiatan baik ini kata beliau.
Mimi Surbakti Direktur Eksekutif Yayasan Srikandi Lestari mengatakan bahwa saat ini kita sudah harus berpacu dengan waktu untuk terus memberikan penyadaran pada masyarakat pinggir hutan agar lebih perduli dan lebih respon terhadap upaya upaya pengrusakan hutan sebelum desa desa di sepanjang pesisir tenggelam karena Abrasi akibat habis hutan karena Illegal loging maupun alihpungsi hutan secara Illegal.
Penomena cuaca saat ini sudah tidak menentu, pergeseran musim sudah terjadi hal itu dikarenakan rusak nya lingkungan kita yang dilakukan oleh tangan tangan yg tdk bertanggung jawab. Yayasan Srikandi Lestari juga akan terus melakukan penyadaran pada warga pinggir hutan dari mulai Sumatera Utara hingga ke Riau.
Bertindak secara extreem harus segera di lakukan untuk menyelamatkan Bumi dari kehancuran, lakukan perbaikan sekarang atau kita akan tenggelam ujar nya.
Selain pembentukan Komunitas Pembela Hutan mereka juga membuat kegiatan Nonton bareng di Desa Kuala Langkat Film produksi Wachdog “Tenggelam dalam Diam”. (***)