BALIGE – Yayasan Srikandi Lestari (YSL) bersama Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Tano Batak membangun kerja sama dalam perlindungan hutan adat menggunakan skema perhutanan sosial. Kamis, (31/10/24).
Melalui kerja sama ini, kedua pihak sepakat untuk bersama-sama mengembangkan program perlindungan hutan adat, pemberdayaan perempuan, serta pemantauan dan pemulihan sumber daya alam.
“Kerja sama ini untuk memastikan keberlanjutan ekosistem yang ada di wilayah Tapanuli Utara, yang tidak hanya menjadi rumah bagi flora dan fauna, tetapi juga tempat hidup bagi ribuan masyarakat adat. Kami yakin bahwa dengan melibatkan masyarakat adat dalam pengelolaan alam, kita dapat mencapai keberlanjutan yang lebih baik,” Ujar Mimi, Direktur Yayasan Srikandi Lestari.
Sementara itu, Biro Advokasi AMAN Tano Batak, Doni Wijaya Munte, menegaskan Pentingnya kolaborasi antara lembaga-lembaga yang peduli terhadap lingkungan dan masyarakat adat.
“Melalui kolaborasi ini, kami berharap hak-hak masyarakat adat dalam mengelola sumber daya alamnya akan dihormati, serta program-program yang dijalankan dapat membantu masyarakat dalam menjaga dan melestarikan hutan untuk generasi mendatang.” pungkasnya.
